Untuk Para Emak

Pandemi belum mereda justru terus menaik. Kegiatan sekolah pun masih belum bisa dilakukan sebagaimana biasanya. Artinya, semua pembelajaran masih dalam jaringan (daring) dan dilakukan mandiri oleh murid didampingi orang tuanya. Karena masarakat kita masih patriarki, maka tanggung jawab terbut pastinya jatuh ke pundak sang emak.

Sejak awal sekolah daring dimulai, banyk suara-suara dari emak yang mengeluhkan berbagai amsalah yang dialami. Mulai dari gawai yang tidak ada, kuota yang mahal, sampai jaringan yang tidak tersedia. Saya memang belum menjadi emak, tapi kebetulan sudah merasakan bagaimana ribetnya mendampingi sekolah daring

Keribetan itu juga memunculkan narasi yang sejujurnya sangat tidak baik dan menyakiti hati. Misalnya narasi bahwa guru itu bisanya cuma ngasih tugas, guru itu makan gaji buta, dsb. Padahal sebenarnya, baik guru maupun emak di rumah sama-sama merasakan kesulitan. Guru akan pusing memikirkan bagaimana caranya agar tujuan pembelajaran bisa tercapai meskipun tanpa tatap muka. 

Untuk para emak, tulisan ini punya satu tujuan, yaitu kasih tahu kalau keribetan yang dihadapi saat mendampingi sekolah daring, masalah yang muncul, dan lelah yang dialami, semuanya akan tercatat sebagai pahala dan terbayar jadi surga ketika kita mengerjakan semuanya dengan iklas karena Allah. Saya pun merasakan bagaimana ribetnya ketika kita mendampingi sekolah daring. Kita harus belajar lebih dulu sebelum mengajarkan ke anak, padahal kita dikejar deadline waktu pengumpulan tugasnya

Belum lagi untuk pekerjaan rumah yang tidak sedikit, dari masak, membersikan, mecuci dan lain sebagainya. Di tengah itu semua, biasanya akan muncul emosi-emosi negatif dan membuat kita tersulut amarahnya. Cobalah berbagai relaksasi mandiri di rumah. Mungkin, emak bisa minum es cendol dulu sebelum lanjut aktivitasnya. 

Untuk emak, kalau datang rasa ingin menyerah, ingat kembali kalau sebenarnya emak-lah pondasi kehidupan di masa depan nantinya. Dengan mendampingi anak sekolah daring, emak ikut berkontribusi pada negara. Anak yang kita dampingi kelak akan menjadi tonggak negara di masa depan. Anak yang kita dampingi nantinya akan menjadi orang yang akan bilang "Saya bisa seperti saat ini karena didikan orang tua saya". Jadi tetap semangat yah!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.