Seni Bergembira II


Cara untuk memperoleh kebahagiaan selanjutnya adalah dengan bersabar. Benteng terkokoh menghalau ribuan panah kritikan dari orang lain adalah kesabaran. Ia merupakan sangat mujarab mengobati sayatan dari caci maki orang lain. Pintu dari kesabaran ini adalah pikiran positif dan hati yang jernih.

Hiduplah hari ini dan jangan terjebak dalam lubang kelam masa lalu. Hiduplah har ini dan jangan mengkhayalkan masa depan. Kebahagiaan bisa didapatkan dengan menghargai kehidupan kita hari ini sebab luka masa lalu hanya bisa diobati hari ini dan impian masa depat hanya dapat dicapai dengan usaha kita hari ini. Maka hargailah kehidupanmu hari ini.

Ada orang-orang yang berkata berkata: “Kita ini tidak pendendam, hanya perbuatan buruk itu susah untuk dilupakan”. Bagaimana mungkin kita hidup bahagia jika sisa-sisa masa lalu belum termaafkan dengan lapang ?. Otak kita membutuhkan ion positif untuk membuat hati menjadi tentram. Sehingga, kebersihan otak dan hati adalah kunci dari kesabaran.

Kita adalah aktor dari sebuah drama kehidupan dengan sutradara yang Maha Andal, Maha dari segala Maha. Skenario drama ini telah tersusun secara apik dalam kitan Lauhul Mahfuz. Kita hanya berakting sesuai peran yang telah diberikan. Indahnya drama ini menjadi tanggungjawab masing-masing diri kita.

Ketika kita berakting baik sesuai peran yang diharapkan, maka bayarannya adalah kebahagiaan abadi. Namun, sebaliknya, jika kita tak bisa berankting sesuai peran yang diharapkan, tunggulah kesengsaraan abadi. Maka apalagi yang kita cemaskan ? jika skenario telah tersusun rapih dan ending drama telah ditetapkan, sudah semestinya kita berbahagia berakting sesuai peran kita masing-masing.

Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam mempelajari seni bergembira. Berbagai cara itu bisa dipelajari oleh diri kita masing-masing sejalan dengan hari-hari yang akan dijalani. Selamat berbahagia 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.