Minimalis
Dunia saat ini ramai membahas dan memuja hidup minimalis, mulai dari konsep rumah, kepemilikan barang, sampai penanganan sampah. Banyak orang yang mulai sadar bahwa hidup minimalis itu jauh lebih membahagiakan. Lalu, apa sebenarnya minimalis itu ? Apakah memang terbatas pada definisi memiliki barang yang sedikit ?
Dari hasil membaca timeline, saya memahami bahwa minimalis itu bukan sekadar memiliki barnag yang sedikit, tetapi minimalis adalah bagaimana semua yang kita punya bisa berfungsi maksimal. Bahkan misalnya kita punya baju yang terbilang sedikit, anggaplah cuman 30 lembar, tetapi kalau setiap harinya kita hanya memakai 10 lembar, itu tidak termasuk dalam konsep minimalis karena ada 20 lembar yang fungsinya tidak dimaksimalkan lagi.
Jauh sebelum dunia ramai membahas tentang hidup minimalis inji, islam sudah mengenalkan pada kaumnya. Setelah memahami lebih jauh tentang konsep minimalis, saya lalu teringat satu anjuran dalam islam yang selalu ditekankan yaitu zuhud. Istilah ini mengajarkan bahwa kita harus mengambil apapun yang ada di dunia ini secukup kebutuhan kita.
Dan, ini tidak hanya terbatas pada persoalan kepemilikan barang saja, tapi juga sampai pada aktivitas kita. Maksudnya untuk aktivitas dunia, kita juga harus zuhud yaitu tidak berlebihan dalam melakukan aktivitas keduniaan yang tidak menghasilkan pahala atau kebaikan sama seklai untuk akhirat kita kelak. Satu motivasi yang tertanam untuk berperilaku zuhud yaitu kelak, kita akan mempertanggung jawabkan semuanya sampai hal-hal yang terkecil sekalipun.
Sampai saya pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa sebenarnya berhala secara bahasa adalah hal yang tidak berguna. Jadi, jika ada suatu barnag di rumah yang tidak dipergunakan, itu adalah berhala secara bahasa. Pendapat ini mungkin tidak tepat secara syar'i tetapi darinya kita bisa belajar untuk mengurangi semua yang tidak berguna baik itu dari segi kepemilikan barang, aktivitas, ataupun perkataan.
Tulisan ini sejujurnya untuk menasihati diri saya sendiri karena masih banyak barang yang tidak kugunakan tapi rasanya berat untuk melepaskan. Saya selalu bertekad ingin mengyingkarkannya segera. Semoga Allah Ta'ala memberikan kekuatan. Masih banyak pula aktivitas yang tidak ada gunanya untuk akhirat tapi masih saja terus dilakukan. Sungguh, menjadi manusia itu buth perjuangan, tetapi harus yakin bahwa ada balasan yang akan didapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar