Memulai Sebagai Penjaga
Secara bahasa, hafidz artinya penjaga. Mungkin, masih banyak yang belum paham karena biasanya kita mendengar hafidz diartikan sebagai penghafal. Seperti hafidz Qur'an yang diartikan sebagai penghafal al-qur'an. Tetapi nyatanya, hafodz artinya penjaga.
Saya lalu bertanya-tanya, kenapa penghafal al-qur'an diistilahkan sebagai penjaga ?. Salah satu jawaban yang paling populer dan memang itulah jawabannya, mengatakan kalau penghafal al-quran adalah orang yang menjaga Al-Qur'an di dalam dadanya. Bukan di dalam lemari hias nan cantik, bukan pula dijaga dalam bingkai yang terpajang.
Orang yang menghafal Al-Qur'an dan menjaga di dalam dadanya tidak akan pernah takut akan hal-hal yang mengerikan terjadi. Misalnya pada saat banyak yang mengancam untuk membakar habis Al-Qur'an, merusaknya, berusaha memusnahkannya.
Allah Ta'ala sudah menegaskan bahawa Ia yg telah menurunkan, maka Dia pula yang akan memeliharanya. Ketika kita menghafal Al-Qur'an, itu artinya kita juga berperan dalam memelihara Al-Qur'an. Banyak orang mengira bahwa menghafal Al-Qur'an bukanlah sesuatu yang penting karena toh, kita sudah punya kitabnya.
Diantara orang banyak itu, masih ada orang-orang yang memiliki semangat konsisten dalam menghafal. Bahkan mungkin sebenarnya banyak yang bercita-cita menjadi penghafal, tetapi karena menghafal bukan hal mudah, maka banyak juga yang memilih menyerah.
Dua pekan lalu, saya memutuskan untuk ikut kelas tahfidz online. Dalam kelas ini, kita harus menyetor hafalan berdasarkan target setiap hari. Dalam kelas itu, muhaffidzah yaitu orang yang bersedia mendengar hafalan qur'an, mengingatkan semua peserta bahwa kita harus tetap memperhatikan muroja'ah atau mengulang-ulang hafalan. Sebagai bentuk bahwa kita benar-benar penjaga yang bertanggung jawab akan tugasnya.
Semoga, saya dan kita semua tidak dihadapkan pada keinginan untuk menghafal saja, tanpa pernah menjaga hafalan itu agar tidak keluar dari ingatan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar