Jalan Panjang Doaku
Pada setiap hujan yang menaungi bumi, doaku selalu kuterbangkan ke langit bersama dengan harum tanah yang menyeruak, Ibuk, perempuan yang berdirinya tak lagi tegap seperti dahulu. Kuharap engkau bisa menerima maafku karena belum bisa membasuh kerut wajahmu. Dalam sujud-sujud khusyuk, nama mu tak pernah alpa kusebut. Maaf, belum bisa jadi anak baik yang membanggakan. Justru selalu khilaf membentak dan menyakiti ibu.
Pada setiap angin yang berhembus, doaku selalu kutitipkan agar sampai ke tempat pengabulan. Bapak, laki-laki yang berusaha kuat meski penuh luka. Kumohon terima maaf dari anakmu yang belum mampu mengusap peluhmu. Dalam setiap tangan yang kuangkat, selalu hadir wajahmu yang lelah. Maaf, belum bisa menjadi seperti harapmu. Justru selalu mengucap kesal dan mendebat.
Sampai hari ini, doa-doaku masih di perjalanan Bu, Pak. Anakmu belum bisa berbuat apapun, tapi masih terus belajar meski merangkak. Belajar bagaimana membangun impian agar kelak bisa kau rasakan. Bangunan itu, pondasinya masih rapuh Buk, Anakmu ini tak cukup kuat mengangkat batu-batu gunung yang berat. Meski orang-orang lain yang seusia justru sudah berulang kali mengganti warna cat bangunannya. Pondasi mereka terlihat kokoh, dindingnya berkilau menyilau mata, atapnya tinggi menjulang di atas kepala.
Setiap malam kumohon pada Pencipta, agar kelak Ibuk dan Bapak bisa tersenyum di depan bangunan yang telah selesai kubangun. Buk, Pak, maukah kalian menungguku ? Doa-doaku masih di perjalanan. Mungkin, kehabisan bahan bakar karena seringkali anakmu ini lupa mengisinya dengan usaha dan kerja keras. Atau bisa jadi terjebak dalam dosa-dosa yang masih sering kulakukan. Buk, Pak, Allah Ta'ala begitu baik kepadaku menghadirkanku di tengah kebaikan kalian.
Buk, Pak, hari-hari terus berlalu dan anakmu ini kepayahan. Walau kutahu, kalian lebih dipenuhi lelah dan peluh. Suatu kesyukuran terbesar yang harus kupanjatkan kepada Allah Ta'ala atas Rahmat-Nya karena kalian masih terus memberi semangat. Suatu waktu, rasanya aku ingin mundur saja, Tapi dalam bayangku, tubuh renta kalian sudah begitu jauh menemaniku hingga di titik ini. Padahal terima kasih tak pernah kuutarakan dengan gamblang di hadapanmu,
Dalam tulisan yang sederhana ini, aku ingin bilang: Buk, terima kasih sudah berusaha kuat di tengah halang rintang yang menghantam. Aku tau, setiap hari kau lelah dan mungkin kecewa karena anakmu ini belum mampu membantu menghilangkan lelahmu. Terima kasih sudah membantu menerangi di setiap kelam yang menghampiriku. Allah Ta'ala begitu baik padaku karena lahir dari rahim seseorang yang begitu teguh. Terima kasih Buk.
Dan juga, kepada seorang lelaki yang selalu kudoakan, aku ingin bilang: Pak, terima kasih sudah mau menemani kebodohanku selama ini. Meski selalunya diriku yang merasa benar. Terima kasih atas setiap peluhmu yang berkali-kali lupa kuhargai. Allah Ta'ala begitu baik padaku karena menghadirkan pelindung yang begitu bijaksana.
Buk, Pak, doaku masih di perjalanan dan mungkin masih sangat jauh dari pelabuhannya. Kalian kuat-kuat yah, aku terus memohon kepada Allah Ta'ala untuk selalu memberi kalian Rahmat-Nya.
Buk, Pak, doaku masih di perjalanan, maukah kalian menunggunya bersamaku ?
10 komentar:
Semoga Allah mengabulkan seluruh doa untuk kedua orang kakak,aamiin
Makasih kak
Semangat, Kak..
Semoga semua doa kakak terwujud..
Sehat selalu untuk kedua orang tua kakak
Admin. Ikut mengaminkan semua doa baik nya. Semangat Kak..
Semangat terus. Semoga Allah mengabulkan semua doa baiknya.
Semoga semua do'a baik dikabulkan Allah. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin
Doa terbaik untuk kita semua
Kan Allah mudahkan Dan Kabul doa2 kita
Semangat
Aamiin 🥰 semoga terkabul ya kak, semangat terus
Posting Komentar