Tenggelam
Perihal ibadah yang selalu diabaikan
Tak kenal harapan yang telah lama diimpikan
Jika malas menjadi alasan,
Maka tunggu derita penuh penyesalan
Perihal waktu yang acak kali bergulir sia-sia
Tak peduli cinta yang menunggu di masa depan
Jika letih dijadikan resah,
maka tunggulah kebinasaan
Perihal ego yang tak pernah meredam
Tak melihat hati yang sakit tersayat
Jika amarah menjadi nahkoda,
maka tunggu kapal ini tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar