Prakerja V: Sebuah Ajakan

Ada ga sih yang sudah daftar prakerja ? Atau menganggapnya hanya angin lalu ?

Awalnya, saya ikut prakerja ini tidak terlalu serius dalam artian tidak terlalu menggantungkan harapan yang besar. Alhamdulillah setelah mengikuti prosesnya, saya berhasil ikut program ini. Meskipun ada beberapa kendala yang terjadi sampai proses pencairannya. Nah, kendala pertama yang saya alami itu pada saat pengumuman lulus dan muncul instruksi untuk menyambungkan rekening. Pilihan rekeningnya sangat terbatas dan hanya BNI yang merupakan bank. Selain itu, adalah dompet digital seperti OVO, Linkaja, dll.

Kebetulan rekening saya adalah BNI Syariah, jadi saya coba sambungkan tetapi gagal dengan informasi bahwa NIK yang saya masukkan tidak sesuai dengan NIK yang terdaftar di rekening itu. Pas pergi ke bank untuk mengecek ternyata NIK saya sesuai (Hufft padahal sudah ngantri). Akhirnya saya memilih pakai Linkaja dengan banyak pertimbangan. Kebetulan, ada temanku yang juga pakai Linkaja, jadi kupikir akan mudah bertanya sesuatu kalau ada kendala.

Setelah menyambungkan rekening, saya mengikuti prosedur selanjutnya yaitu memilih pelatihan dan mengikutinya. Saya pilih Skillacademy dengan beberapa alasan yang sudah saya paparkan pada postingan sebelumnya, Menurutku, prosesnya panjang dan pasti cukup rumit bagi sebagian orang. Seupuku yang daftar bahkan masih selalu bertanya tentang tahap-tahapnya kepadaku padahal dia termasuk pemakai sosmed dan gadget sehari-hari. 

Keluargaku akhirnya banyak yang meminta tolong untuk didaftarkan dan atau diajarkan tahap-tahapnya. Dari situ, saya berpikir kalau program prakerja ini sebenarnya tidak menyentuh masyarakat sampai lapisan terbawah. Padahal justru masyarakat kelas bawah inilah yang sangat membutuhkan program prakerja ini. Terbersit keinginan dalam hati untuk melakukan campaign dan mengajak masyarakat bawah untuk mendaftar prakerja ini.

Meskipun keinginan itu sangat besar, saya juga memiliki ketakutan yang selalu menghalau karena pandemi ini. Selama ini jarang keluar rumah dan berpikir berulang kali jika ada kegiatan di luar rumah tidak lain karena saya sangat menjaga keluarga saya. Setelah menceritakan ide ini kepada orang tua saya, mereka setuju dengan alasan justru karena pandemi ini banyak orang yang membutuhkan. Saya pun mengajak teman saya untuk mengeksekusi ide ini tetapi sayangnya tidak berlanjut.

Saya menuliskan ini sebagai ajak kepada teman-teman untuk memberikan perhatian kepada orang di sekeliling kita. Mungkin, kita memang tidak butuh dengan program prakerja karena insentif yang sedikit atau karena alasan lain. Tapi pasti ada orang-orang di sekitar kita yang sangat butuh dengan prakerja ini. Jadilah jembatan bagi mereka untuk mengikuti program prakerja bisa dengan cara-cara yang sederhana. Misalnya membagikan infonya melalui sosmed atau menceritakan secara langsung kepada orang-orang terdekat kita. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.