Menggali ke Puncak Hati

Tulisan ini adalah tugas dari komunitas yang saya ikuti. Awalnya sangat berat, tetapi saya sangat berterima kasih atas tugas ini begitupun dengan tugas-tugas sebelumnya. Saya hanya punya waktu satu jam untuk menuliskan cerita tentang diri saya. Yah, tugasnya dalah bercerita tentang diri sendiri, tentang cita-cita dan mimpi di masa yang akan datang. Dari penggalan kalimat awal saya, kamu mungkin sudah menilai, saya adalah orang yang deadliner, suka menunda tugas hingga lupa waktu. Saya kemudian bertanya-tanya tentang penyebab karakter itu tertanam dalam diri saya. Kamu mungkin bisa membantu say amenukan jawabannya dengan membaca cerita tentang perkenalan saya ini.

Saya lahir 24 tahun yang lalu di Makassar, suatu kota di tengah Indonesia yang biasa disebut Kota Daeng. Sudah cukup lama hidup di dunia ini tetapoi saya merasa masih sangat kurang akan pencapaian. Kita bisa menilai kurang atau lebih sesuatu jika ada pembandingnya. Begitupun dengan pencapaian kita, kurang dan lebihnya tergantung dari pembandingnya. Di masyarakat, pembanding itu haruslah yang memiliki standar paling tinggi. Jika dibandingkan dengan hal itu, pencapian saya tidak ada apa-apanya. Masih berstatus lulusan S1 yang berjuang mencari kerja. 

Namun, pencapaian itu mungkin sudah sangat tinggi bagi sebagian orang. Olehnya saya sangat mensyukuri. Pencapian yang diraih saat ini tentunya lahir dari semangat dalam mengerjakan suatu hal. Seseorang akan bersemangat mengerjakan suatu hal apabila hal tersebut adalah kesenangannya. Ini yang biasanya orang lain sebut passion. Selama menjadi siriku, saya belum begitu yakin akan klaimku bahwa punya passion di bidang kepenulisan.

Kenapa belum yakin ? Karena setiap melihat hal baru, saya selalu tertarik dan mencobanya. Saynagnya, sifat konsisten sangat tidak mau berteman dengan diriku. Jadilah hanya sekadar coba-coba atau bahasa kerennya culametan. Saya suka menulis tetapi kesukaan itu masih dituntun oleh pergerakan mood. Kalau lagi mood, saya biasanya sangat bersemangat dalam menulis. tetapi sebaliknya, saya bahkan tidak mau menyentuh alat tulis, laptop atau apapun kalau tidak mood menulis. 

Padahal, saya memiliki cita-cita untuk menjadi penulis besar walau selalu lupa bahwa penulis besar itu lahir dari tulisan-tulisan kecil yang dihasilkan secara konsisten. Jurusan saya pada saat S1 adalah psikologi. Banyak hal menarik yang bisa dibagikan dari ilmu psikologi yang kupelajari, tetapi dilain sisi, saya adalah orang yang menuntut kesempurnaan. Saya selalu ingin menghasilkan tulisan berdasarkan fakta ilmiah sedangkan dalam ilmu psikologi masih banyak hal yang abu-abu kecuali kamu mengacu pada jurnal ilmiah yang terstandar. Dan harus kamu tau, membaca jurnal ilmia terstandar itu cukup memusingkan.

Saya selalu berharap suatu saat kelak, akan menjadi seorang psikolog klinis yang bisa membantu orang-orang dengan masalah kesehatan mental. Tetapi mungkin, saya harus belajar lebih banyak lagi dalam mengenali diri sendiri sebelum menangani klien. Seorang profesor di fakultasku bilang, psikolog yang baik adalah yang bisa menjadi psikolog untuk dirinya sendiri sebelum menangani klien. dan sepertinya itu adalah pr yang sangat besar. Cita-citaku sederhana, hanya itu.

Sampai di sini, mungkin kamu punya jawaban dari pertanyaan saya pada awal paragraf ini ?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.