Prakerja III: Pengalaman Daftar Program Prakerja

    Sebelum lulus kuliah di bulan Februari 2020, isu prakerja sudah santer dibicarakan banyak orang. Waktu itu saya belum mengetahui banyak tentang program ini dan belum berniat untuk mencari lebih jauh karena kupikir kriteria yang disasar pemerintah tidak sesuai denganku. Tepat setelah lulus kuliah, qadarullah virus corona masuk dan menyebar ke negeri tercinta dengan cepat. Hal ini memaksa saya untuk tinggal di rumah lebih lama. Di tengah kejenuhan ttinggal di rumah, akhirnya tersebar informasi tentang pendaftaran prakerja. Saya pun mulai menggali informasinya.

    Sekitar bulan Mei, ternyata program prakerja sudah melewati gelombang 1 dan 2 yang selanjutnya terbuka untuk gelombang 3. Sayangnya pada saat itu saya masih malas untuk mendaftar karena saya kira pendaftarannya akan rumit. Jarak pembukaan pendaftaran gelombang 3 dan 4 sangat lama yaitu sekitar bulan Juli. Saya pun mendaftar di gelombang 4 dan prosesnya tidak serumit yang ada di pikiranku sebelumnya. 

    Saya tidak menaruh harapan begitu dalam akan kelulusan di prakerja ini karena isu yang beredar, pemerinta akan mengutamakan orang-orang yang terdampak covid seperti pekerja yang terkena PHK. Namun saat iseng membuka akun, alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Proses selanjutnya adalah menyambungkan akun prakerja dengan rekening untuk penarikan insentif nantinya. Rekening yang tersedia di prakerja sangat terbatas yaitu hanya BNI, dan dompet digital, seingat saya hanya OVO, Linkaja, dan GoPay. Kebetulan rekening saya adalah BNI Syariah, jadi saya langsung menyambungkan tetapi gagal dengan alasan NIK yang ada di prakerja berbeda dengan NIK yang ada di Bank. Padahal seingat saya, semua data yang saya masukkan sudah sama dan sesuai dengan KTP. Akhirnya saya mencoba ke BANK terdekat dan CS memberitahukan bahwa NIK saya sudah benar, kemungkinan karena NIK belum aktif di database e-KTP.

    Berhubung karena saya malas mengurus e-KTP di DUKCAPIL karena tidak ada informasi yang gamblang mengenai alurnya, maka saya memilih memakai LinkAja. Khusus untuk dompet digital, akun harus di-upgrade ke premium dulu yang tertunya membutuhkan verifikasi data lebih lanjut. Proses verifikasi ini membutuhkan waktu sekitar 1-3 hari bahkan bisa jadi gagal. Setelah akun LinkAja sudah ter-upgrade ke akun premium, maka langkah selanjutnya adalah menyambungkan rekening dengan akun prakerja.

    Setelah rekening dan akun prakerja berhasil tersambung, maka kita sudah bisa memilih pelatihan. Oh Iya, saya lupa menginfokan batas waktu keaktifan akun prakerja kita adalah 30 hari setelah pengumuman. Artinya, kalian harus memilih pelatihan pertama sebelum 30 hari sejak kelulusan dan prakerja sangat baik kerena mencantumkan info ini akan di akun kita. Nah, karena saya orangnya plin-plan, jadi saya selalu menulis setiap pilihan sebelum memutuskan sesuatu. Dalam psikologi, ada istilah paradox of choice yang artinya semakin banyak pilihan, maka kamu akan semakin sulit untuk memutuskan satu pilihan yang tepat. Dan itu terjadi pada saat memilih pelatihan.

    Prakerja sebenarnya hanya memiliki (seingat saya) 5 mitra pelatihan yaitu Kemenaker, Tokopedia, Bukalapak, Pintaria, dan Mau belajar apa tetapi yang jadi masalah adalah mitra tersebut juga memiliki mitra pelatihan lain (-,-), sehingga pilihan pelatihan itu akan semakin banyak. Awalnya setelah menelusuri berbagai pelatihan, saya memilih Tempo Institute dengan judul pelatihan "Belajar menjadi penulis pemula". Sayang seribu sayang, pelatihannya tidak tersedia. Saya tentunya mengincar pelatihan menulis, tetapi tidak ada yang aktif. Jadi saya memutuskan untuk memilih pelatihan excel  di SkillAcademy. Untuk pengalaman mengikuti pelatihan, saya akan ulas di postingan selanjutnya. Bagi kalian yang ingin daftar prakerja dan merasa kesulitan. Saya siap menjadi teman atau tempat bertanya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.