Aku malu disebut “AKTIVIS DAKWAH”



Aku malu...
Ketika amalan harianku masih berorientasi dunia
Ketika tadarrus 1 jus sehari tak mampu kuselesaikan, apatah lagi untuk menambah hafalan, atau sekedar muroja’ah
Aku malu, ketika malas menghadiri tahsinul qiro’ah padahal, bacaan al-qur’anku masih terbata-bata
Ketika pekerjaan rumah terbengkalai dan justru diselesaikan oleh Ibu
Ketika kondisi kesehatan dan akademik tak lagi kupedulikan
Ketika ghoddul bashor tak kuamalkan dan mulai menyingkap tabir hati
Dan aku sangat malu, ketika lingkungan terdekat pun tak mampu ku benahi


(Sumber ; Google Search)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.